“Kami juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada karena bahaya bencana dapat datang kapan saja secara tiba-tiba,” katanya.
Terlebih lagi, berdasarkan kajian risiko bencana yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diketahui bahwa sejumlah wilayah di wilayah itu mempunyai risiko sedang hingga tinggi terkait dengan kemungkinan terjadinya bencana alam, terutama tanah longsor.
Sebelumnya, BPBD Banjarnegara menginformasikan bahwa empat orang meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka dalam kejadian tebing longsor di Desa Pagentan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo menjelaskan, pada jumat (19/11) malam hari, tebing dengan ketinggian sekitar 25 meter dengan kemiringan sangat terjal, yakni sekitar 70 derajat, longsor dan menimpa dua rumah warga.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, dua rumah warga mengalami rusak berat dan akses jalan yang menghubungkan Pagentan – Pejawaran ditutup untuk sementara waktu.
Selain itu dia juga diinformasikan bahwa korban luka ringan, yakni PO (7 tahun), saat ini tengah dirawat di Puskesmas 1 Pagentan.
Sementara empat korban meninggal dunia adalah B (14 tahun), F (11 tahun), A (seorang bidan) dan P (38 tahun).(Anjas)