Koalisi besar ini terdiri dari Partido Socialista Unido de Venezuela (PSUV) yang dipimpin Maduro yang memperoleh 219 kursi, dan delapan partai pendukung lain.
Sementara kubu oposisi Allianza Democratica hanya memperoleh 18 kursi. Partai Avanzada Progresista dan Partai El Cambio bergabung dalam koalisi ini. Adapun 6 kursi lainnya diduduki Aliansi Venezuela bersatu (2 kursi), Rakyat Revolusioner Alternatif (1 kursi), dan wakil masyarakat adat (3 kursi).
Sebanyak, 6,3 juta pemilih dari 20,7 juta pemilik suara yang terdaftar dalam DPT berpartisipasi dalam Pemilu Majelis Nasional 2020.
Pemantau Internasional
Seperti Pilpres 2018, dalam Pemilu 21N ini Consejo Nacional Electoral (CNE) atau Dewan Pemilihan Nasional juga melibatkan pemantau internasional dari sejumlah negara. Mengingat skala pemilihan umum yang begitu besar, sehingga pemilu ini disebut sebagai mega-pemilu, jumlah pemantau pemilu internasional yang dilibatkan juga lebih banyak dari Pilpres 2018.
Menurut CNE, tidak kurang dari 300 pemantau internasional diundang untuk menyaksikan langsung jalannya pemilu. Enam di antaranya dari Indonesia.
Keenam pemantau dari Indonesia itu berasal dari tiga organisasi, pertama Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC), Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).