“Seharusnya kerangka baja (jembatan) 100 meter, tapi kenyataan di lapangan 105 meter. Artinya lebih 5 meter, ” kata Askolani.
Dengan kondisi seperti itu, terpaksa bangunan jembatan rantau Bayur itu di redesain sehingga memenuhi standar. Tentunya dengan kondisi tersebut membuat pengerjaan jembatan rantau Bayur sedikit tertunda.
Kata Askolani jika sudah di redesain, maka pembangunan jembatan akan dilanjutkan kembali pembangunannya. ‘Itu janji Gubernur Sumsel kepada masyarakat Banyuasin,” katanya.
Apalagi akses jembatan ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat Banyuasin dan kabupaten/kota lainnya yang berdampingan baik itu Pali, Muara Enim dan Prabumulih.
“Kita siap bantu, agar tidak ada kendala lagi dalam pembangunan dan lain sebagainya,” ucapnya.
Seperti diketahui, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru telah mengucurkan bantuan gubernur untuk kelanjutan pembangunan Jembatan Rantau Bayur pada tahun 2020 lalu, senilai Rp 37 miliar. Setelah sebelumnya sempat mangkrak beberapa tahun lamanya.