Wali Kota Mataram Minta Disdik Siapkan Skenario PTM

oleh
Screenshot_2021-08-13-10-43-45-95_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12

Mataram, KRsumsel.com – Wali Kota Mataram Mohan Roliskana meminta Dinas Pendidikan setempat menyiapkan skenario pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, terutama untuk penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

“Jadi sebelum PTM terbatas kita buka, skenario yang disiapkan harus betul-betul matang. Jangan sampai terjadi buka-tutup,” katanya di Mataram, Kamis (12/8).

Rencana pembukaan PTM terbatas ini sesuai dengan edaran Menteri Dalam Negeri dan Wali Kota Mataram Nomor 800/1056/BPBD/VIII/2021 tentang PPKM Level 3, salah satu poin membolehkan kegiatan PTM terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen dan menerapkan prokes secara ketat.

Namun demikian, ia meminta Disdik tidak terburu-buru membuka PTM terbatas, sebelum upaya pencegahan dan penerapan prokes bisa disiapkan dengan mantap.

“Jangan sampai setelah kita buka, terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 yang kemudian bisa berdampak pada penutupan PTM. Hal itu, bisa mengganggu psikologis siswa,” katanya.

Dia mengharapkan Disdik menyiapkan skenario pembukaan PTM dengan menerapkan prokes secara ketat, tidak hanya kepada siswa melainkan juga tenaga pendidik.

Kepala Disdik Kota Mataram Lau Fatwir Uzali yang dikonfirmasi terkait hal itu, mengatakan untuk pembukaan PTM terbatas pihaknya akan melaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur PPKM level 3.

“Konsep PTM terbatas kita terapkan sama dengan PTM simulasi. Artinya, kapasitas siswa satu kelas 50 persen, jarak duduk satu setengah meter, menggunakan masker, belajar maksimal dua jam,” katanya.

Sekolah, baik negeri maupun swata di Kota Mataram, lanjut Fatwir, sudah diminta menyiapkan infrastruktur pencegahan COVID-19 di sekolah, baik berupa penyemprotan disinfektan, tempat cuci tangan dan sabun, serta penyanitasi tangan.

Selain itu, sosialisasi kepada orang tua agar tepat waktu menjemput putra-putrinya sehingga tidak berkeliaran sepulang sekolah Pasalnya, hasil evaluasi saat akhir-akhir simulasi PTM, orang tua kurang disiplin menjemput anaknya.

“Akibatnya, anak-anak berkeliaran ke sana ke mari yang tentunya berpotensi terhadap penularan COVID-19. Untuk itu, jika PTM terbatas dibuka, orang tua tolong jemput anaknya tepat waktu,” katanya.

Fatwir merencanakan kegiatan PTM terbatas akan dimulai pada pekan depan. Akan tetapi hal itu, perlu izin resmi dari kepala daerah sebagai penanggung jawab tertinggi pelaksanaan PTM terbatas.

“Sebelum ada izin, kami harapkan semua sekolah negeri, swasta dan yayasan, tidak melaksanakan PTM terbatas,” katanya.(Anjas)