Rejang Lebong, KRsumsel.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah mengawasi 81 kasus warga daerah itu yang masih berstatus terkonfirmasi positif COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong Syamsir dalam keterangan di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan jumlah warga daerah itu yang dinyatakan positif COVID-19 sejak Juni 2020 sampai sekarang mencapai 1.092 kasus.
“Dari 1.092 kasus ini sebanyak 990 kasus sudah dinyatakan sembuh, 21 kasus meninggal dunia dan 81 kasus lainnya masih dalam pengawasan,” kata dia.
Dia menjelaskan, kalangan pasien yang dalam pengawasan ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing maupun yang sedang menjalani perawatan di RSUD Curup, RS M Yunus di Bengkulu maupun rumah sakit yang ada di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan.
Warga yang masih dalam pengawasan ini, kata dia, berdiam dalam 29 desa dan kelurahan dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, di mana dari 29 desa dan kelurahan ini satu diantaranya berstatus zona oranye yakni Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah.
Sedangkan untuk 28 desa/kelurahan lainnya tambah dia, berstatus zona kuning serta 127 desa/kelurahannya lainnya berstatus zona hijau.
Sementara itu, perkembangan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Rejang Lebong saat ini kata dia, masih menunjukan peningkatan dengan adanya penambahan 32 kasus terkonfirmasi positif sehingga jumlah kasus aktif sebanyak 81 orang.
Adapun penambahan 32 kasus baru ini antara lain kasus 1.061 dari Kecamatan Binduriang yang saat ini tengah dirawat di RS M Yunus Bengkulu. Kemudian tujuh orang dari Kecamatan Curup Utara yang kesemuanya tengah menjalani isolasi mandiri.
Selanjutnya, 10 orang dari Kecamatan Curup Tengah, satu diantaranya yakni kasus 1.092 sedang menjalani perawatan di RSUD Curup dan sembilan orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Seterusnya dua orang dari Kecamatan Curup Selatan, lima orang dari Kecamatan Curup, enam orang dari Kecamatan Selupu Rejang dan satu orang dari Kecamatan Curup Timur, kesemuanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” terangnya.
Sedangkan untuk data suspek, kata Syamsir, tercatat sebanyak 518 kasus, dengan jumlah suspek diisolasi tujuh kasus serta jumlah sampel yang telah diperiksa di laboratorium sebanyak 4.120 spesimen.(Anjas)