Palembang, KRsumsel.com – Bina Moderasi beragama Palembang. Menyikapi fenomena kekerasan atas nama agama di era teknologi informasi dan media sosial, Kementerian Agama gandeng generasi milenial untuk sebarkan Islam wasathiyah.
Demikian dikatan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Moh. Agus Salim saat memberikan sambutan pada acara “Bina Moderasi Beragama bagi Generasi Islam Milenial” pada Rabu (9 /6), di ruang imperial ballroom Harper Palembang, Sumatera Selatan.
”Dewasa ini derasnya teknologi informasi yang semakin mengglobal, eskalasinya cenderung mengalami peningkatan, namun kita tak perlu cemas terhadap masa depan Islam di Indonesia,” ujar Agus.
Karena Indonesia, lanjut Agus, memiliki generasi milenial yang harus diajak dan dirangkul untuk memiliki paham yang moderat dan menyebarkan Islam wasathiyah.
“Kita harus percaya diri tentang konsep Islam wasathiyah yang menjadi model Islam yang berkembang di Indonesia, atau Islam rahmatan lil alamin, Islam moderat,” katanya.
Artinya tidak ekstrem, baik ekstrem yang menggunkaan kekerasan, maupun ekstrem yang tidak ada ketegasan. Menurut Agus ekstrem itu bisa dengan kekerasan bisa pula ekstrem yang tidak ada ketegasan, Islam wasathiyah merupakan gagasan tentang pentingnya berada pada titik tengah.
”Dengan generasi milenial, konsep Islam wasathiyah atau Islam rahmatan lil alamin memiliki daya perangkat dan faktor pendukung yang banyak,” ungkapnya.
Selain itu Agus menjelaskan, Indonesia memiliki perguruan tinggi keagamaan Islam, pesantren, ormas-ormas Islam yang besar seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PERSIS, PERTI, dan lainya. ”Itu semuanya wasathiyah meskipun wasathiyah-nya NU dan Muhammadiyah berbeda,” ujarnya.
Salah satu peserta dari kementerian agama kabupaten musi banyuasin Ustd. Imam Irfa’i, mengatakan “alhmdulillah kegiatan ini sangat luar biasa mantapnya, pemateri sangat keren seperti Habib Husein Ja’far al Hadar conten creator dakwah islam yang terkenal dengan pemuda tersesat, Prof. Aflatun Muchtar, MA ketua umum MUI Sumsel.
Ia menambahkan, Sebagai generasi milenaial, mari kita bersama-sama menjaga kerukunan dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, agar dapat memperkokoh persatuan bangsa. Jangan pernah ragu untuk menolak dengan tegas sikap dan perilaku intoleransi dan segala bentuk kekerasan. Sebab menolak keduanya adalah kunci keseimbangan demi terpeliharanya peradaban dan terciptanya perdamaian. Dengan cara saling menjaga kerukunan, dan keharmonisan antar umat beragama.ungkap Imam selaku penyuluh agama islam kemenag muba
Acara pembukaan itu juga dihadiri Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumatera Selatan, Ketua MUI Sumsel Bidang Kominfo, Kanwil Kemenag Sumsel, Kabid Urais Kanwil Sumsel, Kepala Subdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, dan diikuti 70 peserta perwakilan organisasi kepemudaan Islam, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (****)