Jakarta, KRSUMSEL.com – PP PBSI menghormati keputusan Rapat Umum Tahunan Badminton World Federation (BWF) yang menolak sistem skor bulutangkis dari format 3 x21 menjadi 5×11.
Rapat Umum Tahunan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) berlangsung, Sabtu (22/5) malam. Rapat yang dilaksanakan secara virtual ini menghasilkan beberapa keputusan penting.
Selain mengesahkan Poul-Erik Hoyer (Denmark) sebagai Presiden BWF, Khun Ying Patama Leeswadtrakul (Thailand) sebagai Wakil Presiden BWF, dan Paul Kurzo (Swiss) sebagai Wakil Presiden Para Badminton, rapat ini juga akhirnya memutuskan untuk tidak menyetujui proposal perubahan sistem skor dari 3×21 menjadi 5×11.
“Kami menghormati keputusan yang telah diambil dari Rapat Umum Tahunan BWF hari ini. Kami percaya semua ini demi kemajuan dan peningkatan kualitas olahraga tepok bulu,” Kepala bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy, dalam keterangan resminya.
“Kami akan terus bekerja dan berpikir untuk menciptakan ide-ide baru untuk diajukan ke BWF. Ini kami lakukan demi terus mempopulerkan bulutangkis sebagai olahraga global. Apalagi kami sekarang sudah kembali punya wakil di BWF, Pak Bambang Roedyanto,” ucap Broto.
Di balik penolakan, Indonesia patut bangga lantaran sukses meloloskan wakilnya menjadi Dewan BWF. Ialah Bambang Roedyanto, Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, baru saja terpilih sebagai Dewan BWF periode 2021-2025.
Dalam voting, Bambang masuk dalam tiga besar. Ia mendapat peringkat ketiga dengan 252 suara. Sedangkan Zhang Jun (China, 276 suara) dan Nora Perry (Inggris, 253 suara).
“Puji Tuhan saya bisa terpilih sebagai Dewan BWF. Saya tidak menyangka bisa masuk tiga besar dalam pemilihan ini. Semoga kepercayaan dan amanah yang diberikan PP PBSI bisa saya jalankan dengan baik,” tutur Roedy, panggilan karib Bambang Roedyanto.
“Saya berterimakasih kepada semua pihak yang terus mendukung saya hingga saat ini. Saya yang dulunya hanya seorang BL (Badminton Lovers), sekarang bisa duduk di kursi BWF. Sebuah hal yang tidak pernah saya impikan dulu,” dia mengungkapkan.
“Seperti yang saya bilang kemarin, saya akan fokus pada pengembangan dan peningkatan popularitas bulutangkis juga kesejahteraan atletnya,” ujar menyoal target.
Sebelum Roedy, Indonesia mencatat beberapa nama yang pernah menjadi dewan BWF di antaranya Ferry Sonneville, Sudirman, Suharso Suhandinata, Rudy Hartono, Titus Kurniadi, Justian Suhandinata, dan Anton Subowo yang saat ini menjabat sebagai Presiden Badminton Asia.(*)