Atta-Aurel Dianggap Eksploitasi Kabar Keguguran, Psikolog: Berdoa Paling Baik

oleh
oleh
atta-halilintar-dan-aurel-hermansyah_43

Jakarta, KRSUMSEL.com – Belum lama kabar bahagia datang, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah kembali menginformasikan berita menyedihkan. Aurel Hermansyah mengalami keguguran.

Informasi itu langsung membuat publik heboh. Beberapa kritikan juga sampai ke pasangan yang menikah pada 3 April 2021 tersebut.

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah dianggap terlalu mengeksploitasi kabar tersebut karena mengumumkannya lewat video di YouTube.

Sebagai figur publik, mengabarkan hal tersebut tentu menjadi sesuatu yang biasa. Namun cara yang dilakukan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah dianggap berlebihan.

Psikolog Kasandra Putranto juga menyarankan agar pasangan yang baru membina rumah tangga tersebut sebaiknya memberikan lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Ia berharap Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah bisa merenungkan peristiwa tersebut.

“Berikan waktu untuk bersedih dan berduka, berdoa adalah hal yang paling baik,” ungkap Kasandra Putranto dikutip dari !nsertlive.

Lebih lanjut, Kasandra Putranto juga berharap Atta Halilintar bisa lebih memahami kondisi istrinya yang mungkin mengalami kesedihan lebih dalam. Sebab menurutnya level pemulihan setiap orang setelah mengalami kesedihan berbeda.

“Yang berikutnya adalah memberikan saran dan dukungan yang bisa mengalihkan pikiran itu dari kesedihan, dan tentu saja harus dipastikan proses duka sudah selesai. Persoalannya ada orang-orang yang berduka mungkin sebentar, tapi ada juga yang lama, nah sekali lagi kita harus bisa lihat waktunya, proses mempercepat pemulihan itu justru terkadang bisa menambah luka baru,” kata Kasandra Putranto.

“Kehidupan yang sebelumnya ada di dalam perutnya kan hilang, biar bagaimanapun para suami tidak bisa menggantikan itu,” sambungnya.

Meski begitu, Kasandra Putranto tidak menilai yang dilakukan Atta Halilintar dengan membuat dan mengunggah video ke YouTube berisi kabar duka itu salah. Namun ia meminta sang kepala rumah tangga agar bisa lebih hati-hati menyebarkan kabar mengenai kehidupan pribadinya.

“Yang paling penting itu ada hal yang boleh dilakukan dan ada yang tidak, terutama dalam kondisi adanya teknologi informasi, memberitahu orang, memberikan informasi dan kebahagiaan itu adalah suatu hal yang memang layak untuk dibagi, menikah, mengandung, melahirkan anak, itu adalah hal yang bisa dibagikan,” kata Kasandra Putranto.

“Tapi ini juga harus diperhatikan dengan hati-hati, tidak semua informasi itu perlu disampaikan kepada orang-orang, artinya dalam hal ini perlu juga dijaga perasaan seorang ibu, karena tanpa sadar nanti ada lagi yang bertanya, iya kalau pertanyaannya baik, kalau ternyata nggak masuk di hati kan jadi bertambah sakit lagi,” tutupnya.(dar/doc)

SUMBER