Lahat, KRsumsel.com – Meskipun beberapa Stasiun Kereta Api sudah ada menerapkan pemeriksaan GeNose C19, namun untuk stasiun Kereta Api di Kabupaten Lahat sendiri masih menerapkan Rapid Test Anti Gen sebagai syarat untuk naik kereta api.
Kepala Stasiun Lahat Mgs Amancik menuturkan, untuk rapid test GeNose C19 belum diberlakukan bahkan untuk di Sumatera Selatan sendiri belum ada Stasiun yang menerapkan.
“Kita masih menerapakb Rapid Tes Anti Gen di Stasiun Lahat,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (13/3).
Diakui oleh Amancik, ada beberapa stasiun yang telah menerapkan Rapid Tes GeNose seperti di Daerah Jawa, Stasiun Pasar Senin dan Stasiun Tugu Yogyakarta, namun untuk di Sumsel sendiri belum ada.
“Kalau ada petunjuknya tentu laksanakan apa lagi tes GeNose ini informasinya harganya lebih murah dan terjangkau, jelas khususnya penumpang menginginkan harga yang lebih murah,” jelasnya.
Apa lagi lanjut Amancik, jumlah penumpang Kereta Api sendiri semenjak COVID-19 ini mengalami penurunan yang drastis.
“Biasanya sebelum pandemi Covid-19 perhari mencapai 150-200 penumpang sekarang jika dirata-ratakan sekitar 20-50 penumpang perharinya,” ujarnya.
Bahkan dirinci Amancik, jumlah penumpang dari Januari – Maret 2021 diangka 274 Penumpang, jurusan ke Palembang 208 dan ke Lubuklinggau 66, data tersebut berdasarkan data Rabu (10/3).
“Turunnya lumayan, sebenarnya Kalau kita ingin saja penumpang banyak tapi sesuai dengan intruksi dari Pusat dimasa libur panjang kita dianjurkan menekan jumlah penumpang,” pungkasnya.
Sementara itu, Aida Suryanti Manager Humas PTKAI Divre III Palembang menyampaikan, Saat ini untuk pelanggan KA Jarak Jauh di wilayah Divre III Palembang sebagai syarat kesehatan masih menggunakan hasil rapid tes antigen atau rapid tes PCR dengan hasil negatif, sedangkan pemeriksaan dengan menggunakan GeNose C19 untuk stasiun-stasiun wilayah Divre III sementara ini belum dilaksanakan .
“KAI selalu berkomitmen mendukung penuh langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penularan covid 19 dan konsisten mengoperasikan Kereta api dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.(sma)















