Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S. Survivalina saat menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali, Sabtu menyebut penambahan kasus meningkat dibanding hari sebelumnya.
Tambahan 62 kasus baru terkonfimasi positif tersebut terdiri dari 36 kasus merupakan kejadian baru, dan 26 kasus sisanya akibat kontak erat dengan pasien lama.
“Jumlah tambahan kasus baru COVID-19 di Boyolali itu, meningkat dibandingkan sebelum, pada Jumat (1/1), hanya bertambah 11 kasus. Namun, pasien yang dinyatakan sembuh COVID-19, atau hasil evaluasi tes usap kedua negatif bertambah 52 orang,” kata Ratri.
Dari jumlah kasus COVID-19 di Boyolali secara akumulasi 3.287 kasus tersebut yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 110 kasus, dan menjalani isolasi mendiri 261 kasus. Sedangkan, pasien yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 2.764 kasus dan meninggal dunia 102 kasus.
“Jumlah warga yang sudah dinyatakan sembuh di Boyolali cukup banyak yakni sekitar 84 persen, sedangkan yang meninggal dunia akibat COVID-19, sekitar 3 persen,” kata Ratri.
Selain itu, skoring nilai indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali sekitar 2,00 atau masuk zona resiko sedang atau warga orange.
Kendati demikian, pihaknya terus mengupayakan meminta masyarakat di Boyolali tetap menerapkan protokol kesehatan dengan tetap di rumah saja. Jika beraktifitas ke luar rumah tetap memakai masker, menjaga jarak dan sering cuci tangan dengan sabun.
“Kami minta agar jauhi kerumunan yang berpotensi terjadi penularan COVID-19,” katanya.
Selain itu, Dinkes Pemkab Boyolali dalam mendukung program pemerintah pusat, juga telah mempersiapkan kegiatan vaksinasi kepada masyarakat di daerah-daerah termasuk di wilayah ini.
Dinkes Boyolali telah mempersiapkan sebanyak 52 fasilitas kesehatan (faskes) untuk mendukung distribusi vaksin COVID-19 ke daerah-daerah di wilayah ini.
Menurut dia, persiapan yang harus dipenuhi sarana dan prasarana faskes antara lain sumber daya manusia (SDM) mulai dari dokter penanggung jawab, perawat, dan tenaga administrasi. Faskes itu, memiliki sarana untuk menyimpan vaksin COVID-19. Pihaknya juga melakukan komunikasi dengan BPJS Kesehatan terkait peserta yang harus menerima vaksinasi.(Anjas)