“Alhamdulillah, apa yang menjadi kesepakatan saat rapat bersama tim dari Polresta dan pengurus Gereja Mataram memiliki semangat yang sama dalam upaya pencegahan COVID-19 sehingga pihak gereja sangat kooperatif menerapkan protokol kesehatan COVID-19,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Kamis.
Bahkan, lanjutnya, saran pemerintah kota agar perayaan Natal Tahun 2020 dilaksanakan secara virtual akan menjadi salah satu alternatif yang akan dilaksanakan beberapa gereja di Kota Mataram.
“Kalau pun tidak bisa virtual, maka pihak gereja berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat,” katanya.
Dikatakan, perayaan Natal menjadi keharusan bagi Umat Nasrani, tapi saat ini semua daerah sedang berjibaku dengan pandemi COVID-19, sehingga penerapan protokol COVID-19 secara ketat menjadi sebuah keharusan untuk dilaksanakan.
Perlakukan secara ketat yang dimaksudkan, selain bisa melakukan perayaan Natal secara virtual, menjaga jarak dan hindari kerumunan, tetap menggunakan masker serta cuci tangan di air mengalir.
Selain itu, pengurus gereja harus dipastikan yang boleh hadir di gereja adalah umat yang usianya di atas 5 tahun dan di bawah 50 tahun dengan memastikan suhu tubuh mereka maksimal 37 derajat.
“Kapasitas gereja juga sudah kami ingatkan maksimal 50 persen. Tapi ada gereja yang kapasitas 2.500, hanya akan diisi 100-200 orang dan mengatur kegiatan secara shift,” katanya.
Lebih jauh, Martawang mengatakan, Kamis (24/12) malam Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Mataram akan melakukan pemantauan sekaligus patroli pengawasan keliling ke sejumlah gereja yang akan melaksanakan Misa Natal.
“Tapi, karena pendemi COVID-19, pak wali hanya sekadar memantau dari luar, tidak masuk untuk menyapa umat langsung ke dalam, seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.(Anjas)