Kakanwil Ajak Penyuluh Gemakan Syiar Islam

oleh
IMG-20201120-WA0000

Lubuklinggau, KRSumsel.com – Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA memberikan pembinaan kepada para Penyuluh Agama Islam PNS dan non-PNS Kemenag Kota Lubuklinggau, Kemenag Kabupaten Musi Rawas, dan Kemenag Kabupaten Musi Rawas Utara di Kota Lubuklinggau, pada 19-20 November 2020. Dalam kesempatan tersebut, Mukhlisuddin mengajak para Penyuluh Agama Islam untuk terus menggemakan Syiar Islam di tengah-tengah masyarakat.

Pembinaan Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Lubuklinggau sendiri digelar di Hotel Sempurna Lubuklinggau, sedangkan pembinaan bagi Penyuluh Agama Islam Kemenag Kabupaten Musi Rawas digelar di Hotel We Lubuklinggau, adapun pembinaan bagi Penyuluh Agama Islam Kemenag Kabupaten Musi Rawas Utara dilaksanakan di Hotel Dewinda Lubuklinggau.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Kantor Kemenag Kota Lubuklnggau Drs. H. Azhari Rahardi, M.Si, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Musi Rawas H. Hermadi S.Ag, M.Si, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Muratara Drs. H. Ikhsan Baijuri, M.Si, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Evi Zurfiana SE, M.Pd.I, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Drs. H. Khusrin MM, Kepala Bidang PHU H. Armet Dachil SH, dan Ketua Dharma Wanita Kanwil Kemenag Sumsel Dra. Hj. Sumalihah M.Pd.

Dalam arahannya, Kakanwil menegaskan bahwa Allah SWT sangat sayang kepada hamba-hamba-Nya. Allah pun memberikan yang terbaik buat hamba-Nya.

“Kita harus senantiasa bermohon kepada Allah dengan doa-doa kita. Ya Allah sehatkan aku, panjangkan umurku. Semuanya akan sirna, baik yang ganteng, yang cantik, yang besar, yang kecil, yang gemuk, maupun yang tidak gemuk. Kullu Syaiin Haalikun Illa Wajhahu,” tutur Mukhlisuddin.

Menurut Mukhlisudin, salah satu tugas penyuluh adalah menumbuhkembangkan potensi keagamaan di daerah, semisal potensi qori dan qoriah.

“Tugas penyuluh adalah menghidupkan kembali syiar agama Islam. Di mana saja kita berada, ajak orang pada kebaikan. Ajak orang untuk gemar membaca al Quran. Anak-anak diajak untuk mencintai al Quran, guru ngaji digerakkan untuk mengajar al Quran,” pesan Mukhlisuddin.

Penyuluh juga bertugas untuk membina masyarakat terkait kegiatan keagamaan seperti Majelis Taklim, Taman Pendidikan al Quran (TPQ), serta Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA/MDTA di masjid dan mushola.

“Tugas kita di manapun adalah melakukan pembinaan, pembinaan, dan pembinaan. Kita adalah umat terbaik. Dalam melakukan pembinaan jangan berorientasi pada materi. Lakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah. Bila dilakukan dengan pamrih, dakwah kita tidak akan berhasil,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Mukhlisuddin, penyuluh dan penceramah wajib menguasai ilmu komunikasi. Performance juga harus diperhatikan. Penyuluh harus bersih, rapi, dan wangi.

“Tak kalah penting penyuluh harus bisa menjalankan program pemerintah. Bila ada permasalahan yang ada di masyarakat, jangan menyalahkan pemerintah. Namun berikan penjelasan dan pencerahan secara baik kepada masyarakat sehingga mereka bisa memahami dan mencarikan solusi. Penyuluh adalah penerang, pemberi informasi, dan penebar kesejukan,” tuntas Mukhlisuddin. (quds/irf)