Jakarta, KRSumsel – Masih terkait MotoGP Indonesia yang rencananya dilangsungkan di sirkuit Mandalika pada tahun 2021 mendatang. Ada harapan pengerjaan sirkuit sudah selesai bulan Januari.
Diketahui, Indonesia saat ini diproyeksikan menggelar salah satu seri balapan di MotoGP 2021. Bahkan sebelum ini Indonesia juga sudah dapat perpanjangan kontrak yang bikin gelaran MotoGP bisa rutin menyambangi Tanah Air sampai 10 tahun berikutnya.
“Kepercayaan itu menjadi kebanggaan Indonesia. Itu karena sirkuit Mandalika menjadi satu-satunya sirkuit dunia yang dibangun di areal objek pariwisata. Tidak ada di negara lain. Kecuali di Indonesia,” kata Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka di depan Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Minggu (8/11), sebagaimana tertuang dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (9/11).
Menurut informasi yang didapat pihaknya, sekitar bulan Juni nanti Dorna Sport, selaku penyelenggara balapan MotoGP, rencananya akan melakukan pengecekan kesiapan MotoGP Indonesia. Itu sekaligus persiapan uji coba sirkuit.
“Mudah-mudahan Januari tahun 2021 depan sudah rampung total,” utarnya.
Sementara itu Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andianto yang didampingi Kapolda NTB Irjen Pol Moh. Iqbal mengatakan, dia datang bersama rombongan untuk meninjau langsung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, karena KEK sendiri merupakan salah satu jawaban kebangkitan ekonomi Indonesia.
“TNI Polri berkewajiban mengawal dan memastikan pembangunan investasinya berjalan lancar, aman dan terkendali,” ujar Komjen Agus.
Dari hasil tinjauan dan laporan ITDC, Komjen Agus mengaku kagum. Karena sebentar lagi, nama sirkuit Mandalika, nama NTB dan nama Indonesia disebut-sebut diseluruh dunia. Itu karena, gelaran MotoGP.
Agus pun berharap, warga lingkar KEK Mandalika, warga Lombok dan NTB umumnya mendukung dan mensukseskan pembangunan investasi yang ada. Dengan cara, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). “Ini semua butuh dukungan seluruh elemen masyarakat, khususnya warga lingkar KEK Mandalika, warga Lombok Tengah dan NTB.”(*)
