“Puncak musim hujan di Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya seperti Banyumas, Kebumen, dan Purbalingga diprakirakan berlangsung pada Januari hingga Februari tahun 2021,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Senin.
Kabupaten Banjarnegara memasuki musim hujan sejak Oktober 2020 dan menurut Setyoajie intensitas curah hujan di wilayah Banjarnegara terus mengalami peningkatan.
“Dengan demikian potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor juga ikut mengalami peningkatan, sehingga masyarakat juga perlu meningkatkan kesiapsiagaan, terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan banjir dan longsor,” katanya.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah melakukan berbagai upaya mitigasi bencana selama musim penghujan.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memberlakukan status siaga darurat bencana mulai 12 Oktober 2020 hingga 9 Januari 2021 untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
“Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan saat musim hujan,” katanya.
“Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” katanya.(Anjas)

















