“Pelatihan tersebut bertujuan untuk mendorong para guru agar tidak gagap teknologi di tengah pembelajaran yang menggunakan teknologi saat ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari Agung Wihadi di Batanghari, Ahad.
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Tanoto Foundation tersebut diutamakan agar tenaga pendidik dapat memberikan pemahaman dengan baik dan benar kepada siswa yang mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan (daring).
Serta dapat meningkatkan mutu dan kualitas tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.
“Jika tenaga pendidik mampu memberikan pendidikan yang baik dengan sistem daring, harapannya prestasi siswa juga baik meski dilaksanakan dengan PJJ,” kata Agung Wihadi.
Sementara itu, Medi Yusva Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi mengatakan melalui diseminasi PJJ diharapkan guru memiliki inovasi maupun kreativitas dalam memberikan pembelajaran secara daring.
“Guru harus terus didorong agar tetap kreatif dan memiliki inovasi selama pandemi COVID-19 ini,” kata Medi Yusva.
Guru SD dan SMP yang mengikuti pelatihan tersebut merupakan guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) maupun Kelompok Kerja Guru (KKG) di daerah itu. Pengurus MGMP dan KKG berharap pelatihan PJJ tersebut dapat di implementasikan di sekolah masing masing.
“Pelatihan PJJ ini sangat membantu peserta pelatihan dalam menyusun rencana pembelajaran PJJ,” kata Fauziana, peserta pelatihan. (Anjas)