Dinas Perikanan Sulsel Ingatkan Petani Budidaya Antisipasi La Nina

oleh

Makassar, KRsumsel.com – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Sulkaf S Latief mengingatkan petani perikanan budidaya di daerah itu untuk mengantisipasi ancaman cuaca la nina termasuk melakukan panen paksa.

Selain panen paksa, para pembudidaya perikanan juga diingatkan untuk meninggikan dan lebih menguatkan pematang agar tidak bobol.

“Kita sampaikan ke pembudidaya, hati-hati dengan bencana banjir dampak la nina. Jika diperkirakan pematang tambak bisa dilewati banjir, maka diperbaiki jangan sampai bobol,” ucapnya di Makassar, Minggu.

Namun jika pengalaman saat musim hujan melewati pematang, maka diminta pindahkan atau panen paksa karena la nina efeknya lebih besar lagi.

Ia menjelaskan, peringatan awal dari pihak BMKG terkait ancaman La Nina memang patut menjadi perhatian bagi para petani dan nelayan.

BMKG juga harus terus memberikan informasi setiap bulan atau bahkan perminggu agar petani dan nelayan bisa segera mengambil antisipasi agar tidak mengalami kerugian yang terlalu besar.

“Memang kita sering sampaikan ke dinas melalui WA. Teman BMKG sudah aktif dalam pemberian informasi dan tentu kita harus terus memantau perkembangannya,” kata dia.

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar Darmawan mengatakan fenomena La Nina diperkirakan terus berkembang mencapai intensitas moderat pada akhir 2020 dan mulai meluruh pada Januari-Febuari 2021.

Dampaknya pada peningkatan curah hujan bulanan antara 20 hingga 40 persen di atas normal.

Ia menjelaskan, untuk Sulsel sendiri belum masuk sepenuhnya musim hujan. Namun Pulau Jawa sudah mulai masuk, sehingga dampaknya perlu diantisipasi.

Adapun prakiraan curah hujan untuk musim hujan tahun 2020/2021 Sulawesi Selatan, wilayah pantai barat akan masuk di November. Awal November sudah mulai masuk musim penghujan, puncaknya diperkirakan pada Januari 2021. (Anjas)