Tak Terima Dinasehati, Santri Gorok Pengasuhnya Saat Sholat Tahajud

oleh
IMG-20200518-WA0041-720x445
banner DPRD OKI

OKU Timur, KRSUMSEL.com – Entah setan apa yang merasuki Harun(24) th seorang santri Ponpes Darul Mahmud dusun V patok Vlll Kecamatan Buay Madang Kabupaten OKU Timur sehingga tega menganiaya dan menggorok leher pengasuhnya sendiri di dalam masjid Darul Muttaqin.

Korban yang diketahui bernama Imam Mastorudin adalah salah satu pengasuh di ponpes tersebut dianiaya dan digorok lehernya oleh santrinya Senin (18/05/2020) sekira pukul 03.00 wib menggunakan sebuah pisau bergagang kayu berwarna kuning pada saat pelaku dan korban melaksanakan Sholat tahajud.

Atas kejadian penganiayaan tersebut Imam masih sempat dilarikan ke Rumah Sakit dan berhasil diselamatkan, sementara itu saudara korban Amin (35) segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Buay Madang Pimpinan AKP Biladi Ostin SKOM, SH MH lalu melakukan penangkapan terhadap Harun (24) warga Desa Sukaraja karena telah melakukan penganiayaan berat sebagai mana dimaksud dalam pasal 351 ayat 2 KUHPidana.

Dengan Dasar laporan Polisi Nomor : LP-B /04 / V / 2020 / SUMSEL /OKUT / Sek BMD Tanggal 18 Mei 2020

Polsek Buay Madang segera melakukan penangkapan terhadap tersangka pada hari Senin (18/05/2020) sekira pukul 05.30 wib di dalam Ponpes Darul Mahmud tanpa perlawanan.

Menurut keterangan dari Kapolsek Buay Madang AKP Biladi Ostin bahwa motif dari pelaku Harun menganiaya dan menggorok leher korban karena motif dendam dan sakit hati kepada korban karena pernah dinasehati oleh korban agar rajin  melaksanakan sholat, namun si pelaku tidak terima lalu terjadilah penganiayaan dengan pemberatan tersebut dan sekarang pelaku sedang diperiksa lebih lanjut di Polsek Buay Madang dengan bukti sebuah pisau dapur dengan gagang berwarna kuning kecoklatan dengan panjang -/+ 15 cm, sementara korban sekarang sudah di bawa ke RSUD Martapura karena korban mengalami luka sayatan dan kini sedang dalam perawatan pihak medis, terang Kapolsek.

“Latar belakang pelaku melakukan penggorokan tersebut karena sakit hati lalu timbul dendam terhadap korban karena ditegur supaya rajin shalat,” ungkap Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya, SH, SIK melalui Kasat Reskrim AKP M Ikang Ade Putra didampingi Kasubag Humas Polres OKUT Iptu Yuli. (****)

sumber : jurnalsumatra.com